Senin, 04 Juni 2012

puisi by tarmizi

puisi untuk sang bidadariku

oleh Tarmizi Gebama pada 1 Desember 2010 pukul 14:59 ·
Wahai wanita cantik, Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu.. Indah dengan segala kelebihanmu yang ada…
Wahai wanita cantik, Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana, Bahan yang sederhana, dan ukuran yang sangat sangat sederhana, Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..
Wahai wanita cantik, Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu, Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu, Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka, pandangan yg menjijikkan…
Wahai wanita cantik, Suaramu sungguh merdu, Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi, Bening sebening sumber mata air yang mengalir…
Wahai wanita cantik… Ketahuilah… engkau begitu berharga… terlalu berharga… Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi.. Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di etalase depan toko dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu, memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba, lalu sang pembeli pergi, tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!! Bukan, engakau bukan itu wahai wanita cantik!! Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi.. orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu, memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya! Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu… mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan harga yang sangat mahal, setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya.. Engkau yang utuh, yang belum pernah di ‘coba’ orang lain sebelumnya…
Wahai wanita cantik… Engkau sungguh indah… Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya, terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya, Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu, terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian, menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat, Engkau bukan bunga bangkai, yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indahmu, namun ketika didekati, kau busuk.. ahh…baumu saja sudah membuat orang mual, apalagi memilikimu, merekapun enggan…
Wahai wanita cantik… Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu.. Berjalan saja kau terlihat menawan, belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun, apalagi jika kau bersuara merayu, dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak.. Ahh..jagalah itu semua saudariku, Tutuplah auratmu…agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu… lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu! mereka terlalu kotor untukmu! Jagalah kehormatanmu saudariku… lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu, pun atas nama cinta… sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..
Apakah kau khawatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta? Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta? Wahai saudariku, bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu.. Lihatlah.. aku disini… aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang… aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik… Lihatlah di sekitarmu… tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu.. lihatlah saudara-saudara semuslim mu… Lihatlah kami.. sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan mencopot kantuk dari mata-mata kami… kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu.. agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun… Lihatlah kedua orang tuamu… hh,,apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini? Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu… mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu sampai engkau beranjak dewasa… apakah dengan ini engkau membalasnya? Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya… Ia masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat fisik dari tubuhmu yang indah itu.. Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu, knapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah?? Tapi tidak… meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir…
Wahai saudariku… Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya, yakni suamimu kelak… ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah ridhoNya… ketika suara mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala… hanya dia yang pantas, saudariku…
Wahai saudariku, Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu tinggi kepadamu… Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini kugoreskan… Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh mode dan perbudakan hawa nafsu… Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke jalanNya… Mari berjalam bersamaku, saudariku… temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat ini, menuju kepadaNya…


kau yang mebuatku berubah menjadi yang lebih baik di kehidupanku,,, wanita yang membawa ku menuju syurga




kekasihku yang kucinta

oleh Tarmizi Gebama pada 15 Agustus 2009 pukul 16:51 ·
Fri, 03 Dec 2008 01:48:07-02:45.


Kasihku....

Kau hadir mengisi kekosongan hati
Menyinari sebuah jiwa yang sepi
Kau pergi tanpa ku sadari
Terperangkap dalam cinta yang tak pasti

Aku pun keliru terdiam membisu
Terasa bagai kehilanganmu
Kau lafazkan cintamu tetapi aku ragu
Mengapa kini aku pula yang merindu

Walau ku coba untuk melupakan
Namun rinduku tiada tertahan
Terasa gelisah saat ku sendirian
Seolah hidup dalam impian

Kasihku...
Inikah debaran cinta itu
Sembari menendangkan irama lagu
Nyanyikan aku nada cinta yang satu
Bisikkan aku bait-bait pujangga dahulu
Agar ku mampu meraih ke puncak rindu

Kini bermula getar asmara
Sejak bersua dan bersama
Naluriku menyapa dan berkata
Dikau ku cinta wahai adinda
Tetaplah engkau dalam cinta dan setia

Di sini ku berjanji
Setia ke akhir nanti
Berhias ceria atau berbias duka
Engkaulah tetap yang ku cinta

Kasihku...
Di taman bahagia ini aku mengukir
Bagaikan aku seorang penyair
Walau ombak menyapu pasir
Walau mengukir di atas air

Berdoalah kasih dengan seksama
Semoga kita selalu bersama
Menuju rumah tangga yang bahagia
Kelak sampai ke akhirnya…..Amin







INDAHNYA MEMILIKI KAMU

oleh Tarmizi Gebama pada 15 Oktober 2009 pukul 21:59 ·
Ini adalah pratinjau catatan Anda.
Klik tombol "Terbitkan" untuk menyimpan atau "Sunting" untuk melakukan perubahan lagi.
Adakalanya aku termenung mengingat masa-masa indah kita
Aku sepertinya menemukan sebuah titik dari ujung perjalananku selama ini
Diantara serpihan hati yang sempat bertebaran
Aku justru merasakan dirimulah yang pertama kali membuat jantung ini berdetak
Pertama kali aku tergila gila untuk terus mengejar diri kamu
Pertama kali pula begitu aku membanggakan dirimu disetiap bait kata yang aku buat.

Cinta yang terjalin menghapuskan keraguan selama ini
Kuciptakan bait aroma sebuah rasa
Dari rasa perbedaan yang ingin kita satukan
Selalu terucap aku sayang kamu dan aku cinta kamu
Terkadang ada desiran ucapan Ingin memiliki kamu selamanya

Diantara kesempurnaan cinta yang terjalin
Aku selalu bisa dan ada tatkala dirimu membutuhkan aku
Walau terkadang sekejap aku merasa pria yang dikungkung
Dikungkung belenggu cintamu…tapi aku tahu
Cintamu bukanlah sebuah penjara hati
Tapi cintamu adalah kunci semua harapan yang aku impikan
Sebuah harapan untuk mengunci hati ini dari hati yang lainnya

Karena kini aku adalah milikmu untuk sekarang dan selamanya






PUISI CINTA UNTUK KEKASIH

oleh Tarmizi Gebama pada 15 Oktober 2009 pukul 21:55 ·
Ini adalah pratinjau catatan Anda.
Klik tombol "Terbitkan" untuk menyimpan atau "Sunting" untuk melakukan perubahan lagi.
Jodoh adalah rahasia Tuhan yang tak pernah bisa ditebak
Pertemuan kita adalah sebuah bukti rahasianya
Begitu banyak jurang pemisah antara kita
Tapi pertemuan dua hati tak ada yang bisa memisahkan
Walau seberat rintangan apapun akan dihadapi

Begitu mahal kita menebus rasa cinta itu
Tapi begitu banyak yang mendukung hati kita untuk bersatu
Walau kita dan mereka tidak pernah saling mengenal
Tapi ikatan kita adalah menyatukan perbedaan yang ada
Dan itu telah kita ikrarkan 4 tahun lalu

Derai air mata memang tidak kamu keluarkan
Tapi itu tertumpah dimataku karena sebuah perjuangan
Telah aku selesaikan

Sayank, waktu 4 tahun telah berlalu
Seumur jagung memang pernikahan kita
Tapi aku akan terus belajar
Untuk bisa menjaga ikatan suci ini
Aku belum bisa membuatmu bahagia
Tapi aku yakin aku bisa memberimu lebih

Makasih Khalisaku atas cintamu selama ini
Semua pengorbananmu takkan pernah aku sia siakan
Aku mencitaimu sekarang dan selamanya

Hari ini 26 Juni genap 4 tahun pernikahan kita

Aha hari ini saya tiba-tiba teringat kalau tanggal 26 Juni adalah tanggal pernikahan saya dengan istri hampir lupa ketika tanpa sengaja melihat tanggal, dan sayapun menyempatkan diri untuk menelpon istri hanya sekedar mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN CINTA….dan sebuah balasan berupa sms dari istri.

Maaf ya sayang aku lupa…..yang aku ingat cuma aku selalu sayang padamu……





sampai keujung dunia 

oleh Tarmizi Gebama pada 15 Oktober 2008 pukul 21:55 ·
cinta ini menggelisahkan aku.
Membuat aku gila.
Andai kita terpisah,
Mati rasa* ku.

Cinta ini membodohkan aku.
Menutup akal sehat ku.
Andai engkau tag disisi,
Risau isi jiwa ku.

Selama kau belum jadi milikku yg utuh,aku akan slalu milikimu.
Selama bumi masih kan trus berputar,aku akan slalu menujumu.
Walau keujung dunia.:) :*

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Muhamad Rendi N