Rabu, 21 Maret 2012

tentang bahasa indonesia

Bahasa

Bahasa bisa mengacu kepada kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut dengan linguistik.



Sekitar 3000-6000 bahasa yang digunakan oleh manusia sekarang adalah suatu contoh yang menonjol, tapi bahasa alami dapat juga berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran, sebagai contoh pada bahasa isyarat dan bahasa tulis. Kode dan bentuk lain dari sistem komunikasi artifisial seperti yang digunakan untuk pemrograman komputer juga dapat disebut bahasa. Bahasa dalam konteks ini adalah sebuah sistem isyarat untuk menkodekan dan menterjemahkan informasi. Kata bahasa Inggris "language" yang diturunkan secara langsung dari Latin lingua, "language, tongue", lewat Prancis Tua. Hubungan metaforis antara bahasa dan lidah ada dalam banyak bahasa dan menjadi saksi dalam sejarah munculnya bahasa lisan. Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" mengacu pada kemampuan kognitif yang membuat manusia dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks.


Menurut saya bahasa itu adalah bagaimana cara kita menyampaikan pesan ke seseorang jika pesan tersebut tidak di mengerti oleh orang yang menerima pesan kita berarti komunikasi anda tidak sempurna.


Fungsi bahasa

Gorys Keraf (2001:3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:

1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri

Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.

2. Alat komunikasi

Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antarindividu.

3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial

Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.

4. Alat mengadakan kontrol sosial

Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.


Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.


Peranan bahasa Indonesia

peranan bahasa Indonesia sangat l;ah besar dalam segala bidang terutama bidang pendidikan karena dengan pendidikan dapat mencerdaskan anak bangsa dan generasi penerus di samping itu peranan bahasa Indonesia juga sebagai pemersatu bangsa Indonesia.


Setelah kita sudah menjabarkan sekarang kita sudah dapat membahasa tentang apakah bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia?

Menurut Sabriani (1963), mempertanyakan bahwa apakah bahasa mempengaruhi perilaku manusia atau tidak? Sebenarnya ada variabel lain yang berada diantara variabel bahasa dan perilaku. Variabel tersebut adalah variabel realita. Jika hal ini benar, maka terbukalah peluang bahwa belum tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku manusia, bisa jadi realita atau keduanya.


Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain, yakni bahasa dan perilaku, perlu dibuktikan kebenarannya. Selain itu, perlu juga dicermati bahwa istilah perilaku menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk ke perilaku penutur bahasa, yang dalam artian komunikasi mencakup pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis.


1. Bahasa dan Realita


Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud. Dalam bahasa Indonesia kata cecak memiliki hubungan kausal dengan referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu disebut cecak karena suaranya kedengaran seperti cak-cak-cak. Oleh karena itu kata cecak disebut tanda bukan simbol. Lebih lanjut Fodor mengatakan bahwa problema bahasa adalah problema makna. Sebenarnya, tidak semua ahli bahasa membedakan antara simbol dan tanda. Richards (1985) menyebut kata table sebagai tanda meskipun tidak ada hubungan kausal antara objek (benda) yang dilambangkan kata itu dengan kata table.


2. Bahasa dan Perilaku


Seperti yang telah diuraikan di atas, dalam bahasa selalu tersirat realita. Sementara perilaku selalu merujuk pada pelaku komunikasi. Komunikasi bisa terjadi jika proses decoding dan encoding berjalan dengan baik. Kedua proses ini dapat berjalan dengan baik jika baik encoder maupun decoder sama-sama memiliki pengetahuan dunia dan pengetahuan bahasa yang sama. (Omaggio, 1986).

Menurut saya bahasa sangat lah berpengaruh bagi perilaku manusia karena bahasa itu adalah ungkapan hati orang yang sungguh-sungguh.

1 komentar:

Bahasacorner.com mengatakan...

Uraian yang bagus. Semoga bahasa Indonesia pun bisa mendunia. Untuk itu mari kita budayakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kebetulan kami membuat situs untuk memperkenalkan bahasa Indonesia kepada orang-orang berkebangsaan lain di dunia agar bisa mengenal dan berbahasa Indonesia.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Muhamad Rendi N